
Kecelakaan yang merenggut 9 (sembilan) nyawa bukan saja menyimpan luka bagi keluarga korban namun berpengaruh kepada keluarga Afryani sang supir yang di tenggarai dalam keadaan mabuk/teler.
Kecelakaan yang terjadi di jalan raya bukan hal baru di negeri ini, hampir setiap tahun kecelakaan yang hampir sebagian besar disebakan oleh kesalahan manusia sudah merenggut sekitar 31.000 jiwa tiap tahunnya!
Sumba yang beberapa tahun terakhir memiliki indeks kenaikan pembelian kendaraan bermotor tidak luput dari kenyataan ini, banyak sekali kejadian kejadian yang dikarenakan ulah sembarangan dari pengemudi akhirnya merugikan banyak orang, terutama semenjak semakin “ngetrendnya” angkutan umum ojek.
Ojek mulai menjadi sarana angkutan umum di pulau sumba diawali sekitar tahun 2003 dimana jumlahnya sudah mencapai ribuan itu yang baru terdata belum yang belum terdata,
Hampir tiap hari kita bisa melihat kenyataan di lapangan ada beberapa orang yang latihan motor belum sehari tapi keesokannya langsung menjadi pengemudi ojek ini jelas sangat berpengaruh, sehingga bukan hal yang aneh lagi kalau akhirnya banyak kecelakaan yang terjadi di jalan karna ulah para pengemudi ojek yang sering ugal-ugalan, atau karena lagi dalam posisi mabuk.